Judul: Matsnawi
Penulis: Jalaluddin Rumi
Penerbit: Titah Surga
Tahun: 2017
Tebal: 242 Halaman
Matsnawi diakui secara luas sebagai puisi sufi terbesar yang pernah ditulis, dan bahkan disebut “Al-Qur’an dalam bahasa Persia.” Sufi abad ketiga belas, Jalaluddin Rumi, mengarang karyanya ini untuk kepentingan murid-muridnya dalam tarekat bernama Maulawiyah, yang lebih dikenal sebagai darwisy berputar. Dalam rangka menyampaikan pesan tentang cinta dan kesatuan ilahi yang ia untai bersama dengan cerita menghibur dan khotbah-khotbah tajam. Menggambarkan cerita rakyat serta sejarah suci, puisi-puisi Rumi seringkali jenaka serta mendalam secara ruhani.
Inilah salah satu karya paling terkenal dan paling berpengaruh dalam tasawuf dan sastra. Tulisan spiritual yang mengajarkan sufi bagaimana mencapai tujuan mereka berada dalam cinta sejati bersama Allah. Ini adalah seni puitis di mana Rumi membuat tulisannya berlapis-lapis. Misalnya, ia mulai sebuah cerita, lalu pindah ke satu cerita lain dalam cerita itu, dan bergerak lagi ke cerita lain dalam cerita itu. Melalui gaya komposisi ini, suara pribadi Rumi menembus ke pembacanya. Matsnawi tidak memiliki plot berbingkai. Nadanya mencakup berbagai adegan meliputi cerita populer dari pasar lokal sampai dongeng dan cerita di zaman Rumi hidup termasuk kutipan ayat Al-Qur’an dan sunah Rasul.
Kitab Matsnawi dikarang untuk melengkapi hidup dan menjadi pusaka peradaban. Rumi mendiktekan kepada murid kesayangannya yang bernama Husamuddin Khalabi. Dialah yang dipercaya untuk menyempurnakan strukturnya dibandingkan para murid terdekat lainnya. Dialek ungkapannya jelas dan kiasannya sangat dominan.
Syair-syair ini disenandungkan kepada para muridnya yang khusus, supaya bisa dijadikan sebagai kaidah ekspresi dan referensi bagi para penganut tarekat Maulawiyah. Ketika tarekat dinyatakan sebagai suluk dan tata perilaku untuk menempuh hidup, maka Matsnawi menjadi panduan terpenting hidup dan kehidupan. Dari sini mengalunlah irama-irama dasar yang menggairahkan jiwa.
Bahasa ekspresi dalam kitab Matsnawi ini sangat sederhana dan gampang dimengerti, tetapi mengandung makna yang dalam. Bersamaan dengan itu, jiwa-jiwa cenderung berhasrat pada kiasan-kiasan yang dikemukakannya sebab sesuai dengan kenyataan hidup, sehingga bisa dijadikan sebagai motivasi, gairah dan kesenangan mereka.