Judul: Kejatuhan
Penulis: Albert Camus
Penerbit: Simpang
Tahun: 2017
Tebal: 142 halaman
Kejatuhan adalah sebuah novel filosofis yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1956. Merupakan karya fiksi lengkap terakhir Albert Camus. Bersetting di Amsterdam, Kejatuhan terdiri dari serangkaian monolog dramatis oleh “hakim-pengaku” yang memproklamirkan diri Jean-Baptiste Clamence, saat dia merenungkan kehidupannya kepada seorang asing.
Dalam sejumlah besar pengakuan, Clamence menceritakan keberhasilannya sebagai seorang pengacara Paris kaya yang sangat dihormati oleh rekan-rekannya; krisisnya, dan “kejatuhan” penghabisannya dari kehormatan, dimaksudkan untuk memohon, dalam istilah sekuler, Kejatuhan Manusia di Taman Firdaus.
Novel Kejatuhan mengeksplorasi tema ketidakbersalahan, hukuman penjara, ketiadaan, dan kebenaran. Dalam sebuah sanjungan untuk Albert Camus, filsuf eksistensialis Jean-Paul Sartre menggambarkan novel ini sebagai “mungkin yang paling indah dan paling sedikit dipahami” dari buku-buku Camus.
Novel ini juga mengeksplorasi salah satu keyakinan membingungkan Albert Camus: kita masing-masing bertanggung jawab. Untuk semuanya. Selama zamannya, era Perang Dunia II, menurut Camus, semua orang hidup bersalah karena perang itu. Jika mereka tidak secara langsung menyebabkan perang itu, maka adalah kesalahan mereka karena tidak menghentikannya.