Lentera Jiwa: Menghancurkan Belenggu Diri
PRE ORDER
Rp 87.000
Judul: Lentera Jiwa (Menghancurkan Belenggu Diri)
Penulis: Syaikh Ibnu Atha’illah as-Sakandary
Penrbit: Simpang Nusantara, 2022
Tebal: vi + 370 hlm
Ukuran: 140 x 205 mm
Penulis: Syaikh Ibnu Atha’illah as-Sakandary
Penrbit: Simpang Nusantara, 2022
Tebal: vi + 370 hlm
Ukuran: 140 x 205 mm
Dalam ranah dunia tasawuf, diskursus hati adalah tema utama yang tidak akan pernah habis dikaji. Pertanyaan tentang hidup dan matinya hati, sehat atau sakitnya, terbuka atau tertutupnya, digunakan atau disia-siakannya hati adalah poin-poin pentingnya. Di dalam Kitab Suci Al-Qur'an pun hati manusia tidak hanya dibicarakan ketika masih hidup di dunia, emalinkan juga ketika di akhirat.
Dari diskursus tersebut, tak ayal banyak bermunculan kiat-kiat dalam menggembleng atau menjernihkan hati. Salah satu tokoh populer yang konsen tentang hal ini adalah Syaikh Ibn Athaillah As-Sakandary yang melalui karya-karyanya telah mempengaruhi dan bahkan mungkin telah ikut serta menjernihkan hati para salik di berbagai belahan dunia.
Terjemahan karya beliau yang saat ini di tangan pembaca adalah satu di antara kitab yang memberikan tuntunan para salik dalam menghadapi pengaturan dan pilihan dalam kehidupan manusia. Karya yang diterjemahkan dari Al-Tanwiir fii Isqaath al-Tadbiir ini sangat teliti dalam memberikan semacam rambu-rambu yang harus dipahami oleh para pejalan atau pencari kebenaran, terutama yang berkaitan dengan pengaturan diri.
Dari diskursus tersebut, tak ayal banyak bermunculan kiat-kiat dalam menggembleng atau menjernihkan hati. Salah satu tokoh populer yang konsen tentang hal ini adalah Syaikh Ibn Athaillah As-Sakandary yang melalui karya-karyanya telah mempengaruhi dan bahkan mungkin telah ikut serta menjernihkan hati para salik di berbagai belahan dunia.
Terjemahan karya beliau yang saat ini di tangan pembaca adalah satu di antara kitab yang memberikan tuntunan para salik dalam menghadapi pengaturan dan pilihan dalam kehidupan manusia. Karya yang diterjemahkan dari Al-Tanwiir fii Isqaath al-Tadbiir ini sangat teliti dalam memberikan semacam rambu-rambu yang harus dipahami oleh para pejalan atau pencari kebenaran, terutama yang berkaitan dengan pengaturan diri.