Politik Luar Negeri AS dari Clinton ke Biden

 

Gambar Produk 1
PRE ORDER
Rp 85.000
Judul: Palitik Luar Negeri AS dari Clinton ke Biden
Penulis: Prof. Dr. Bambang Sucipto, MA
Tebal: xii + 296 hlm
Ukuran 140 x 200 mm
Di kancah dunia internasional, Amerika Serikat (AS) adalah negara adidaya, karena dianggap memiliki kekuatan besar secara ekonomi maupun politik. Tak dipungkiri, kekuatan tersebut membuat negeri Paman Sam ini menjadi memiliki nilai tawar sangat tinggi. Di berbagai belahan dunia, negeri yang pernah menjadi jajahan Inggris ini telah menancapkan pengaruhnya bahkan dianggap mampu mengubah kebijakan negara lain. Akan tetapi, kekuatan dan pengaruh besar tersebut didasarkan prinsip pragmatisme yang telah lama menjadi sikap hidup. Hal ini menjadi sorotan Albertine Minderop yang kemudian menuliskan pendapatnya itu dalam buku berjudul Pragmatisme Sikap Hidup dan Prinsip Politik Luar Negeri Amerika.

Oleh berbagai kalangan pengamat, Amerika Serikat dianggap sering menampakkan kekuatan dan kekuasaannya dalam melaksanakan kebijakan luar negerinya. Mereka tak segan melakukan unjuk gigi kepada rival-rivalnya, terutama negara-negara berkembang yang memiliki kerja sama bilateral tetapi bergantung secara langsung secara ekonomi.

Prinsip pragmatisme yang dijalankan Amerika serikat sesungguhnya dipengaruhi oleh cara pandang lama, terutama karena sejarah masa lalunya yang bermula dari berbagai bangsa dan menjunjung tinggi liberalisme. Bahkan dalam bukunya, Minderop menuliskan bahwa politik luar negeri Amerika Serikat pada dasarnya memiliki landasan tentang persepsi pentingnya membina hubungan dengan negara lain demi manfaat yang diperoleh dari hubungan perdagangan. Hal ini mereka jalankan dengan cara memasyarakatan urgensi HAM dan perdamaian dunia. Namun demikian, dari persepsi yang telah mengglobal ini, mereka memiliki harapan besar keuntungan dalam perdagangan.

Pendapat tentang politik luar negeri Amerika Serikat yang dianggap berlandaskan ajaran pragmatisme ini ternyata tidak begitu saja diaminkan oleh semua kalangan. Menurut beberapa kalangan, sikap politik luar negeri AS tidak terlalu pragmatis, yang seakan telah meninggalkan idealisme dan melepaskan etika politik. Setidaknya ada beberapa yang menilai bahwa politik luar negeri AS mempunyai pola yang dinamis, bahkan setiap periode pemerintahan Presiden AS mempunyai priotitas sendiri dalam pelaksanaan politik luar negerinya. Kebijakan tersebut diambil untuk menyesuaikan kepentingan nasional dengan konteks internasional yang dihadapi.

Buku di hadapan pembaca ini mungkin dapat menjadi semacam sudut pandang lain dalam meilhat politik luar negeri Amerika Serikat, karena mencoba memotret kekhasan dan perbandingan kebijakan luar negeri Presidennya dari masa kepemimpinan Clinton hingga Joe Biden. Ini adalah peta kekinian yang mungkin dapat dijadikan sebagai pengayak baru perspektif kita dalam memandang politik luar negeri dari sebuah negara yang berbentuk republik konstitusional fedear, di mana terdapat lima puluh negara bagian dan sebuah distrik federal.

Untuk tidak membuat kesimpulan di awal pengantar ini, kami mengajak kepada pembaca untuk mencoba menemukan sendiri, sesuai pengalaman intelektual masing-masing, kekhasan yang kami maksud, meskipun tidak semua pembaca menyetujui hal tersebut. Setidaknya, buku ini kami anggap dapat membuka wawasan baru tentang politik luar negeri Amerika Serikat yang selama ini terlanjur menjadi momok yang distigmakan sebagai arogan.

ORDER VIA CHAT

Produk : Politik Luar Negeri AS dari Clinton ke Biden

Harga :

http://www.penerbitsimpang.com/2023/08/politik-luar-negeri-as-dari-clinton-ke_10.html

ORDER VIA MARKETPLACE