Semantik Toshihiko Izutsu (Membaca Semesta Makna Khalaqa dan Derivasinya dalam Surat Ar-Rum)
ORDER
Rp 46.000
Judul: SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU (MEMBACA SEMESTA MAKNA KHALAQA DAN DERIVASINYA DALAM SURAT AR-RUM)
Penulis: Yusroh dan Mislannada Fiddaraini
Penerbit: Simpang Nusantara, 2025
Tebal: xiv + 138 hlm
Penulis: Yusroh dan Mislannada Fiddaraini
Penerbit: Simpang Nusantara, 2025
Tebal: xiv + 138 hlm
Kajian linguistik memang membutuhkan ketelitian khusus. Pembahasan satu kata saja, bisa memiliki turunan yang bercabang. Contohnya adalah buku di tangan pembaca ini. Meskipun hanya membahas satu kata khalaqa dan tentu derivasinya dalam surat Ar-Rum di temukan banyak makna polisemi yang akhirnya dapat digunakan untuk menganalisis bentuk kata lain yang serumpun. Dengan memamfaatkan perspektif semantik Toshihiko Izutsu, kajian sastra serupa dengan buku ini sangat perlu dikembangkan. Bagaimana tidak, penulis mampu menemukan wujud kata khalaqa dan derivasinya dalam surat Ar-Rum, makna dasar dan relasionalnya, serta makna sinkronik dan diakroniknya, yang dapat melahirkan makna berbeda dalam setiap konteks strukturnya.
Lebih lanjut, penulis juga menemukan welthanchauung atau dalam istilah lain disebut worldview sebagai aspek kompleks dari segi linguistik kata khalaqa dalam konteks semantik Al-Qur'an. Dengan demikain, kajian buku ini pun tak jauh dari studi analitik dan sistematik yang berhadapan dengan kata-kata paling penting yang mampu untuk memainkan peranan dalam menentukan bagian catatan dominan, menembus dan menguasai seluruh aspek pemikiran Al-Qur’an.
Kata khalaqa di dalam kajian ini memiliki kaitan erat antara manusia, alam semesta, dan kehidupan, serta hubungan ketiganya dengan sesuatu yang ada sebelum kehidupan dunia dan yang ada sesudahnya. Spesifikasi sifat khalaqa sendiri merupakan aktivitas yang hanya dimiliki oleh Allah, dan hal ini menjadi keunikan tersendiri bagiNya. Secara umum, berdasarkan telaah semantik Toshihiko Izutsu, kata khalaqa dan derivasinya di dalam surat Ar-Rum merupakan bagian dari kata kunci yang menunjukkan kedudukan Allah sebagai pencipta untuk makhluk, bersumber dari kitab suci Al-Qur’an.
Dengan ketelitian semacam itu, kajian dalam buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang berarti dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang linguistik dan kebahasaArab-an. Selamat membaca!
Lebih lanjut, penulis juga menemukan welthanchauung atau dalam istilah lain disebut worldview sebagai aspek kompleks dari segi linguistik kata khalaqa dalam konteks semantik Al-Qur'an. Dengan demikain, kajian buku ini pun tak jauh dari studi analitik dan sistematik yang berhadapan dengan kata-kata paling penting yang mampu untuk memainkan peranan dalam menentukan bagian catatan dominan, menembus dan menguasai seluruh aspek pemikiran Al-Qur’an.
Kata khalaqa di dalam kajian ini memiliki kaitan erat antara manusia, alam semesta, dan kehidupan, serta hubungan ketiganya dengan sesuatu yang ada sebelum kehidupan dunia dan yang ada sesudahnya. Spesifikasi sifat khalaqa sendiri merupakan aktivitas yang hanya dimiliki oleh Allah, dan hal ini menjadi keunikan tersendiri bagiNya. Secara umum, berdasarkan telaah semantik Toshihiko Izutsu, kata khalaqa dan derivasinya di dalam surat Ar-Rum merupakan bagian dari kata kunci yang menunjukkan kedudukan Allah sebagai pencipta untuk makhluk, bersumber dari kitab suci Al-Qur’an.
Dengan ketelitian semacam itu, kajian dalam buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang berarti dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang linguistik dan kebahasaArab-an. Selamat membaca!